aku gadis berumur dua puluh satu
banyak orang bilang wajahku manis
tubuhku langsing dan putih kulitku
layak bila aku jadi seorang artis
aku sama sekali tak merasa tinggi hati
menurutku biasa-biasa saja wajahku
mungkin karna aku bisa menjaga diri
hingga orang menaruh simpati padaku
aku punya pacar seorang lelaki kekar
terpaut dua tahun lebih tua dariku
tampangnya memang agak sangar
bagiku dia malaikat pelindungku
sudah beberapa tahun aku dan dia berpacaran
padahal dia dikenal sebagai seorang bajingan
jangankan mabok, judi dan main perempuan
segala macam kejahatan pernah dia lakukan
teman-temanku semua menyayangkannya
mengapa aku mau menerima cinta dia
sesungguhnya aku bisa menunggu
yang lebih pantas jadi pacarku
tapi cinta memang tak bisa dipaksa
aku rela dan tulus ikhlas mencintainya
karna aku yakin dia akan bisa berubah
menjadi lelaki baik seperti pada umumnya
pada suatu ketika dia pernah menyadari
bahwa dirinya telah banyak berbuat dosa
kala itu airmatanya menetes dipipi
dia berjanji untuk merubah sifat buruknya
aku tak butuh lelaki yang tampan dan kaya
tapi cuma membikin sakit hati dan kecewa
meski kata orang dia seorang bajingan
tapi bagiku itu bukanlah persoalan
apa yang membuatku butuh kehadirannya
adalah betapa besar kesetiaannya
meski tampangnya sangar dan garang
tapi dalam hatinya dia penyayang
hingga kini dia belum berubah sepenuhnya
tapi dia mau menunjukkan niat baiknya
sekarang dia sudah mulai beribadah
meski itu masih jarang dikerjakannya
pada setiap tengah malam aku terjaga
tubuhku tersimpuh bersujud kepadaNya
sajadahku basah dengan linangan airmata
tak henti hentinya aku melantunkan do’a
“Tuhan, aku memohon bukakan pintu hatinya
bila dia memang Kau kirim untukku
jadikan dia sebagai pendampingku selamanya
semoga dia dapat kembali menuju ke jalanMu”
_______
Tidak ada komentar