Love Story

Puisi

Relationship

Serba Serbi

» » Kisah Cinta Si Ratu PlayGirl


Ini adalah kisah 100% nyata berdasarkan pengalaman dan kisah cintaku sendiri saat masih duduk di bangku SMA. Sebelumnya perkenalkan aku Reva, besar di suatu kota di Jawa Tengah, dan saat ini sedang bekerja di perusahaan mancanegara. Hidupku sejak kecil sangat berkecukupan. Orangtua ku mempunyai usaha sendiri. Aku adalah gadis polos yang lugu, tapi itu dulu, sejurus kemudian aku berubah menjelma sebagai RATU PLAYGIRL !!!

Semua itu berawal saat aku merasa tertarik pada seorang lelaki. Tampan? tentu, dia juga seorang drummer. Tak perlu waktu lama untuk pedekate dengannya, seminggu kemudian aku telah resmi menyandang predikat sebagai kekasihnya. Dunia serasa menjadi milikku, kuberikan dia semua kebutuhan jasmani. Pakaian? Sepatu? Bahkan pulsa setiap dua hari sekali, padahal aku yakin tak mungkin pulsanya habis secepat itu.

Tapi aku tak peduli, yang penting dia masih menjadi milikku. Suatu malam, kami pergi ke suatu tempat yang sangat romantis di atas bukit melihat bulan dan bintang. Tiba-tiba dia menciumku, aku tentu terkejut, jujur saja baru kali ini aku merasakan dicium oleh seorang lelaki. Aneh bagiku, tak terbiasa aku spontan terperanjat dan menghindar begitu saja. Dia marah? iya, beberapa hari kemudian dia menghilang dari kehidupanku.

Perbuatannya padaku yang menghilang dan mencampakan aku begitu saja sangat membuatku terpukul, kecewa, marah, dan dendam. Serendah itu arti kasih sayang baginya. Sejak saat itu pula aku membenci lelaki. Tapi tak semua lelaki, aku hanya ingin balas dendam saja.

Aku make over diriku sendiri menjadi sesuatu yang lebih. Perhatian menjadi makanan sehari-hariku. Kesempurnaan aku manfaatkan untuk menarik banyak lelaki, mempermainkannya, lalu mencampakannya begitu saja. Tak sedikit lelaki yang mengemis cintanya padaku. Dan aku bangga, aku puas mempermainkan begitu banyak lelaki. Aku merasa menang, aku bisa dapatkan lelaki seperti apapun dan kemudian mencampakkan mereka.

Pesonaku lah yang menjadi senjata andalanku. Namun dibalik sepak terjangku, kadang aku merasa sedih, takut akan karma apa yang akan menimpaku kelak. Suatu saat aku terus berdoa agar mandapatkan karma saat ini juga, aku tak mau menyesal karena karma saat sudah menikah nanti.

Hingga pada akhirnya aku mengenal seorang lelaki yang terlihat istimewa berbeda dengan lelaki lainnya yang pernah ku kenal. Namanya Dio. Fisik nya sangat membanggakan serta rupawan, kepribadiannya yang santun dan sangat menghargai wanita, benar-benar membawaku teringat pada pengeran khayalanku. Begitu sempurna dia di mataku. Dia mengubah pandanganku tentang keburukan lelaki.

Tak lama aku merasa telah menaruh hati padanya, begitu pun dengannya, dan kami pun meresmikan hubungan kami sebagai sepasang kekasih. Dia mengajarkan begitu banyak makna kehidupan buatku, membawaku ke jalan yang benar, kembali mengingat Tuhan dan tak hidup glamour lagi seperti yang sering ku lakukan dengan teman-temanku. Aku sangat bahagia.

Semua temanku iri denganku, mereka menjuluki kami pasangan yang sangat romantis yang pernah ada. Hari-hari kami jalani dengan sangat menyenangkan. Hingga akhirnya musibah itu datang.
Seorang wanita menangis tersedu-sedu di hadapanku sore itu kala aku sedang berada di suatu kafe sedang dinner dengan Dio. Dia mengaku sebagai kekasih Dio, mereka berpacaran 6 bulan, saat itu hubunganku dengan Dio baru 2 bulan. Ohh, serasa mendapatkan sambaran petir di siang bolong. Lelaki yang sangat sempurna bagiku, ternyata? SAMA SAJA !!!!

Aku tak dapat menyembunyikan seperti apa sedihku, kenapa justru terjadi disaat aku benar-benar merasaka jatuh cinta?kenapa harus saat itu? Aku benar-benar merasa Dio adalah jodohku, tapi sekarang?
Aku tak tau apa-apa, tapi teman-teman perempuan itu menghakimiku, menyalahkanku, mereka memvonisku sebagai wanita murahan yang merebut kekasih orang. Ohh Tuhan, inikah balasan untuk orang sepertiku? Aku benar-benar terpuruk, hari demi hari ku jalani dengan hujatan serta teror dari teman-teman perempuan itu. Aku stres, hanya bisa menangis.

Sementara itu aku memutuskan komunikasi dengan Dio, aku kecewa dengannya, aku marah tapi aku tak bisa benci dan malah merindukannya serta berharap dia lebih memilihku. Aku tahu ini memang bodoh, tapi inilah perasaan yang aku rasakan.

Suatu sore saat aku terpuruk sendiri, aku melihatnya. Kukira hanya khayalan ternyata nyata, dia datang dengan teman baiknya. Meminta maaf denganku, tapi aku malah lari, padahal sebenarnya aku sangat ingin memeluknya. Untung saja dia mengejarku dan menggamit tanganku, kulihat dari raut wajahnya ekspresi penyesalan yang sangat mendalam. Kemudian kuajukan persyaratan jika ia menginginkan aku kembali dalam pelukannnya.

“Ciumlah kakiku di depan semua teman sekolahmu, lusa jam sepuluh”..  aku tak pernah tau mendapat ide dari mana untuk mengajukan syarat itu, seolah–olah sangat konyol bukan? Memangnya Cuma aku wanita di dunia ini? Dio sangat sempurna, banyak wanita yang mengejar-ngejar dia, mana mungkin dia mau mencium kakiku, uhht bodohnya diriku mengajukan syarat itu.

Melihat niatnya yang inginkan aku kembali saja sebenarnya aku sudah sangat bahagia. Tapi tanpa kuduga, segera ia mengiyakan hal tersebut. Rasanya kali ini sudah bukan seperti di sambar petir lagi, tapi seperti diterjang tsunami.
Hari-hari kujalani dengan seribu pertanyaan di otak ku, apakah benar dia akan melakukannya? Hingga hari itu tiba.
Seusai pulang sekolah, semua temanku telah berkumpul, dari kejauhan terlihat banyak sekali rombongan yang semakin mendekat. 

Rupanya itu teman-teman sekelas Dio yang datang untuk menyaksikan peristiwa besar. Dio mendekat, aku masih tak mau memandang wajahnya, tanpa ba bi bu dia langsung merunduk dan mencium kakiku.
Oh my god???? Dia menangis di kaki ku, tapi luka ini masih terlalu perih, aku mengangkat wajahnya dan PLAKKK !! aku menamparnya berulang kali. Aku masih ingat kejadian itu hingga saat ini, kisah nyata dan bukan adegan TERMEHEK-MEHEK, di saksikan oleh ratusan orang, rasa malu sudah menghilang terkalahkan oleh ego dan emosi, tanpa kusadari ternyata perempuan yang mengaku sebagai kekasih Dio dan teman-temannya juga menyaksikan hal tersebut.

Dio masih menangis di pinggir jalan, teman-teman membujukku untuk menghampiri dan memaafkan dia. Saat ku hampiri, ku sentuh tangnnya, dan tubuhnya begitu panas, dia demam tinggi !!! ohh, sayangku? maafkan aku yang terlalu ego ini?? Aku kemudian memeluknya dan mengucapakan maaf padanya, dan jelas masih sangat ingin mendampingi hidupnya hingga akhir hayatku nanti. Aku mencoba memaafkan meskipun sulit untuk melupakan kejadian yang telah membuat hatiku remuk.

Namun, beberapa minggu kemudia ku dapati bukan Dio yang bersalah. Tapi perempuan itu yang sudah sejak lama mencintai Dio dan memang dekat dengan Dio tapi tak pernah Dio menyatakan cinta, Dio hanya menganggapnya sebagai teman. Tapi perempuan itu beranggapan beda, dua bulan Dio tak ada kabar, dia mengira aku lah yang merebut Dio dari tangannya.

Fakta itu kutemukan berdasarkan penyelidikanku pada teman-teman dekat Dio, dan pada akhirnya ku mendengarnya sendiri dari mulut perempuan itu. Kini, aku telah resmi bertunangan dengan Dio, hingga saat ini dia masih begitu mencintaiku, aku tak akan pernah melupakan pengorbanannya ternyata dia memanglah pangeran pujaanku.

Tak pernah kuragukan itu, dan Alhamdulillah ya? sesuatu banget, karmaku telah aku jalani, jadi mulai sekarang aku tak lagi resah karenanya. Kami bahagia hingga saat ini, dan menunggu saat yang tepat untuknya mempersuntingku. Demikian akhir perjalanan cintaku, Ratu Playgirl. Terimakasih Tuhan.
***
Seperti dikisahkan Revana ke redaksi. 

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

About the Author Unknown

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini, semoga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita.

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Entertainment

Health

Kuliner

Cat-5

Cat-6